Salah satu penyedia jasa desain interior ini adalah Hery Adrian, pemilik Goldsilver Dezine di Cinere, Depok. Terjun ke bisnis desain interior sejak 2009 lalu, ia bisa meraup omzet hingga Rp 100 jutaan per bulan. " Laba bersih saya sekitar 15%-30%," katanya.
Kendati tingkat persaingannya cukup ketat, kata Hery, potensi pasar bisnis jasa desain interior cukup besar. Hal itu tidak terlepas dari gencarnya pembangunan sektor properti, terutama di kota-kota besar. Modal utama menggeluti bisnis ini adalah kreativitas dan inovasi. "Dari situ kami bisa menjaga kepuasan klien," ujarnya.
Pertumbuhan Bisnis Desain Interior
Seorang desainer interior memang dituntut kreatif. Ia harus mampu menjawab keinginan klien dan mampu menerjemahkannya dalam bentuk desain gambar yang menjadi ilustrasi dari tampilan nyata yang akan dikerjakan nantinya. "Kreatif bukan hanya menciptakan desain yang bagus, tapi juga yang diinginkan klien," tuturnya.Maka itu, seorang desainer harus memiliki pengetahuan dan referensi mengenai perkembangan bisnis interior. Berbekal kreativitas itulah, pelanggan Hery dari waktu ke waktu terus bertambah. Jika sebelumnya hanya mendapat order dari konsumen individu, kini pelanggannya banyak pengembang properti, pengelola perkantoran, dan apartemen.
Dalam hal jasa desain, biasanya Hery kerap mengilustrasikan dalam bentuk gambar 3D dan soft drawing. Dalam menekuni usaha ini, ia juga tidak hanya membuatkan desain dan ilustrasi gambar. Tapi menyediakan pula isi perabotan sesuai dengan karakteristik ruangan atau keinginan klien. "Untuk itu kami wajib melakukan wawancara dengan klien sebelum bekerja," ungkapnya.
Tarif bisnis desain interior
Soal tarif, Hery membanderol Rp 80 juta sudah termasuk desain dan isi perabotan. Namun, untuk proyek besar, ia bisa mengutip tarif hingga Rp 800 juta. "Itu juga termasuk design and build, jasa desain kami jadikan bagian dari service," tandasnya.Selama ini, para pengguna jasanya banyak berasal dari Jakarta dan Bandung. Ia sengaja membatasi pasar karena keterbatasan tenaga kerja. Selain itu, masa pengerjaan satu proyek bisa memakan waktu hingga dua bulan.
Source : http://www.ciputraentrepreneurship.com/bisnis-madya/membidik-cerahnya-pasar-bisnis-desain-interior